SETIAP YANG HIDUP PASTI MERASAKAN MATI

Pada tanggal 24 Januari 2006, keluargaku diuji dengan kematian babaku Md Zainudin bin Yeop ketika berumur 43 tahun. Aku masih ingat lagi renungan terakhir arwah baba pada jam 6.30 pagi sebelum aku melanggah ke sekolah.

Kring...kring..kring..loceng sekolah berbunyi menandakan perhimpunan seperti biasa. Aku dan teman-teman beratur dan khusuk mendengar ucapan oleh para guru. Tiba-tiba datang dua orang guru dengan wajah yang agak serius menghampiriku. Kemudian aku agak binggung melihat telatah guru tersebut. Mereka memegang tanganku dan membawa aku ke satu sudut. Lalu mereka mengusap-ngusap belakangku lalu memberi nasihat secara psikologi. Pada mulanya aku tidak mengerti apa sebenarnya yang mahu disampaikan oleh guru tersebut. Akhirnya mereka memberi tahu "Rushada, kami harap kamu bersabar, ada berita mengenai ayah kamu telah meningal dunia". kata-kata tersebut aku masih ingat sehingga saat ini. Tiba-tiba duniaku rasakan gelap dan kelam.

Setiap yang hidup pasti merasakan mati. Itulah kata-kata terakhir yang tergiang ditelinga. Setibanya di pekarangan rumah bersama dengan guru, aku mendapati ramai manusia berpusu-pusu memenuhi ruang dan aku perhatikan sekujur tubuh dipembaringan dan dipenuhi dengan ayunan bacaan yaasin. Tidak ada apa yang dapat aku katakan. Innalillahiwainnailaihirajiun.

Aku tatapi raut wajah arwah baba, tak ubah seperti dalam tidur. Manis dan tenang sekali wajahnya. Ibuku menyapaku menyatakan babaku meningal dunia setelah selesai solat subuh. Tidak ada apa yang dapat aku katakan hanya jawapan dengan linangan air mata.

Kini aku dan keluarga kehilangan insan yang bergelar baba. Tidak ada penganti sehingga sekarang. Namun aku dan keluarga redha atas ketentuan darinya dan kehilangan itu masih dirasai sampai saat ini. Walau apapun aku masih merasakan semangat baba masih ada sehingga ke saat ini.

kepada baba yangku kasihi, aku harapkan Allah menempatkanmu dalam kalangan orang yang soleh dan tenang di sana. Aku harapkan suatu masa nanti Allah pertemukan kita kembali di alam mendatang. Insya Allah.

Wassalam